Dampak Pemanasan Global
Para ilmuan menggunakan model komputer dari temperatur, pola presipitasi, dan sirkulasi atmosfer untuk mempelajari pemanasan global. Berdasarkan model tersebut, para ilmuan telah membuat beberapa prakiraan mengenai dampak pemanasan global terhadap cuaca, tinggi permukaan air laut, pantai, pertanian, kehidupan hewan liar dan kesehatan manusia.
Cuaca
Para ilmuan memperkirakan bahwa selama pemanasan global, daerah bagian Utara dari belahan Bumi Utara (Northern Hemisphere) akan memanas lebih dari daerah-daerah lain di Bumi. Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan mengecil. Akan lebih sedikit es yang terapung di perairan Utara tersebut. Daerah-daerah yang sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi. Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di beberapa area. Temperatur pada musim dingin dan malam hari akan cenderung untuk meningkat.
Daerah hangat akan menjadi lebih lembab karena lebih banyak air yang menguap dari lautan. Para ilmuan belum begitu yakin apakah kelembaban tersebut malah akan meningkatkan atau menurunkan pemanasan yang lebih jauh lagi. Hal ini disebabkan karena uap air merupakan gas rumah kaca, sehingga keberadaannya akan meningkatkan efek insulasi pada atmosfer. Akan tetapi, uap air yang lebih banyak juga akan membentuk awan yang lebih banyak, sehingga akan memantulkan cahaya matahari kembali ke angkasa luar, di mana hal ini akan menurunkan proses pemanasan (lihat siklus air). Kelembaban yang tinggi akan meningkatkan curah hujan, secara rata-rata, sekitar 1 persen untuk setiap derajat Fahrenheit pemanasan. (Curah hujan di seluruh dunia telah meningkat sebesar 1 persen dalam seratus tahun terakhir ini)[21]. Badai akan menjadi lebih sering. Selain itu, air akan lebih cepat menguap dari tanah. Akibatnya beberapa daerah akan menjadi lebih kering dari sebelumnya. Angin akan bertiup lebih kencang dan mungkin dengan pola yang berbeda. Topan badai (hurricane) yang memperoleh kekuatannya dari penguapan air, akan menjadi lebih besar. Berlawanan dengan pemanasan yang terjadi, beberapa periode yang sangat dingin mungkin akan terjadi. Pola cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrim.
Tinggi muka laut
Perubahan tinggi rata-rata muka laut diukur dari daerah dengan lingkungan yang stabil secara geologi.
Ketika atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan menghangat, sehingga volumenya akan membesar dan menaikkan tinggi permukaan laut. Pemanasan juga akan mencairkan banyak es di kutub, terutama sekitar Greenland, yang lebih memperbanyak volume air di laut. Tinggi muka laut di seluruh dunia telah meningkat 10 - 25 cm (4 - 10 inchi) selama abad ke-20, dan para ilmuan IPCC memprediksi peningkatan lebih lanjut 9 - 88 cm (4 - 35 inchi) pada abad ke-21.
Perubahan tinggi muka laut akan sangat mempengaruhi kehidupan di daerah pantai. Kenaikan 100 cm (40 inchi) akan menenggelamkan 6 persen daerah Belanda, 17,5 persen daerah Bangladesh, dan banyak pulau-pulau. Erosi dari tebing, pantai, dan bukit pasir akan meningkat. Ketika tinggi lautan mencapai muara sungai, banjir akibat air pasang akan meningkat di daratan. Negara-negara kaya akan menghabiskan dana yang sangat besar untuk melindungi daerah pantainya, sedangkan negara-negara miskin mungkin hanya dapat melakukan evakuasi dari daerah pantai.
Bahkan sedikit kenaikan tinggi muka laut akan sangat mempengaruhi ekosistem pantai. Kenaikan 50 cm (20 inchi) akan menenggelamkan separuh dari rawa-rawa pantai di Amerika Serikat. Rawa-rawa baru juga akan terbentuk, tetapi tidak di area perkotaan dan daerah yang sudah dibangun. Kenaikan muka laut ini akan menutupi sebagian besar dari Florida Everglades.
Pertanian
Orang mungkin beranggapan bahwa Bumi yang hangat akan menghasilkan lebih banyak makanan dari sebelumnya, tetapi hal ini sebenarnya tidak sama di beberapa tempat. Bagian Selatan Kanada, sebagai contoh, mungkin akan mendapat keuntungan dari lebih tingginya curah hujan dan lebih lamanya masa tanam. Di lain pihak, lahan pertanian tropis semi kering di beberapa bagian Afrika mungkin tidak dapat tumbuh. Daerah pertanian gurun yang menggunakan air irigasi dari gunung-gunung yang jauh dapat menderita jika snowpack (kumpulan salju) musim dingin, yang berfungsi sebagai reservoir alami, akan mencair sebelum puncak bulan-bulan masa tanam. Tanaman pangan dan hutan dapat mengalami serangan serangga dan penyakit yang lebih hebat.
Hewan dan tumbuhan
Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek pemanasan ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam pemanasan global, hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan. Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat. Akan tetapi, pembangunan manusia akan menghalangi perpindahan ini. Spesies-spesies yang bermigrasi ke utara atau selatan yang terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies yang tidak mampu secara cepat berpindah menuju kutub mungkin juga akan musnah.
Kesehatan manusia
Perubahan cuaca dan lautan dapat mengakibatkan munculnya penyakit-penyakit yang berhubungan dengan panas (heat stroke) dan kematian. Temperatur yang panas juga dapat menyebabkan gagal panen sehingga akan muncul kelaparan dan malnutrisi. Perubahan cuaca yang ekstrem dan peningkatan permukaan air laut akibat mencairnya es di kutub utara dapat menyebabkan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan bencana alam (banjir, badai dan kebakaran) dan kematian akibat trauma. Timbulnya bencana alam biasanya disertai dengan perpindahan penduduk ke tempat-tempat pengungsian dimana sering muncul penyakit, seperti: diare, malnutrisi, defisiensi mikronutrien, trauma psikologis, penyakit kulit, dan lain-lain.
Pergeseran ekosistem dapat memberi dampak pada penyebaran penyakit melalui air (Waterborne diseases) maupun penyebaran penyakit melalui vektor (vector-borne diseases). Seperti meningkatnya kejadian Demam Berdarah karena munculnya ruang (ekosistem) baru untuk nyamuk ini berkembang biak.
Degradasi Lingkungan yang disebabkan oleh pencemaran limbah pada sungai juga berkontribusi pada waterborne diseases dan vector-borne disease. Ditambah pula dengan polusi udara hasil emisi gas-gas pabrik yang tidak terkontrol selanjutnya akan berkontribusi terhadap penyakit-penyakit saluran pernafasan seperti asma, alergi, coccidiodomycosis, penyakit jantung dan paru kronis, dan lain-lain.
http://i-gist.com/v2/news/detail/1-Dampa
Para ilmuan menggunakan model komputer dari temperatur, pola presipitasi, dan sirkulasi atmosfer untuk mempelajari pemanasan global. Berdasarkan model tersebut, para ilmuan telah membuat beberapa prakiraan mengenai dampak pemanasan global terhadap cuaca, tinggi permukaan air laut, pantai, pertanian, kehidupan hewan liar dan kesehatan manusia.
Cuaca
Para ilmuan memperkirakan bahwa selama pemanasan global, daerah bagian Utara dari belahan Bumi Utara (Northern Hemisphere) akan memanas lebih dari daerah-daerah lain di Bumi. Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan mengecil. Akan lebih sedikit es yang terapung di perairan Utara tersebut. Daerah-daerah yang sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi. Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di beberapa area. Temperatur pada musim dingin dan malam hari akan cenderung untuk meningkat.
Daerah hangat akan menjadi lebih lembab karena lebih banyak air yang menguap dari lautan. Para ilmuan belum begitu yakin apakah kelembaban tersebut malah akan meningkatkan atau menurunkan pemanasan yang lebih jauh lagi. Hal ini disebabkan karena uap air merupakan gas rumah kaca, sehingga keberadaannya akan meningkatkan efek insulasi pada atmosfer. Akan tetapi, uap air yang lebih banyak juga akan membentuk awan yang lebih banyak, sehingga akan memantulkan cahaya matahari kembali ke angkasa luar, di mana hal ini akan menurunkan proses pemanasan (lihat siklus air). Kelembaban yang tinggi akan meningkatkan curah hujan, secara rata-rata, sekitar 1 persen untuk setiap derajat Fahrenheit pemanasan. (Curah hujan di seluruh dunia telah meningkat sebesar 1 persen dalam seratus tahun terakhir ini)[21]. Badai akan menjadi lebih sering. Selain itu, air akan lebih cepat menguap dari tanah. Akibatnya beberapa daerah akan menjadi lebih kering dari sebelumnya. Angin akan bertiup lebih kencang dan mungkin dengan pola yang berbeda. Topan badai (hurricane) yang memperoleh kekuatannya dari penguapan air, akan menjadi lebih besar. Berlawanan dengan pemanasan yang terjadi, beberapa periode yang sangat dingin mungkin akan terjadi. Pola cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrim.
Tinggi muka laut
Perubahan tinggi rata-rata muka laut diukur dari daerah dengan lingkungan yang stabil secara geologi.
Ketika atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan menghangat, sehingga volumenya akan membesar dan menaikkan tinggi permukaan laut. Pemanasan juga akan mencairkan banyak es di kutub, terutama sekitar Greenland, yang lebih memperbanyak volume air di laut. Tinggi muka laut di seluruh dunia telah meningkat 10 - 25 cm (4 - 10 inchi) selama abad ke-20, dan para ilmuan IPCC memprediksi peningkatan lebih lanjut 9 - 88 cm (4 - 35 inchi) pada abad ke-21.
Perubahan tinggi muka laut akan sangat mempengaruhi kehidupan di daerah pantai. Kenaikan 100 cm (40 inchi) akan menenggelamkan 6 persen daerah Belanda, 17,5 persen daerah Bangladesh, dan banyak pulau-pulau. Erosi dari tebing, pantai, dan bukit pasir akan meningkat. Ketika tinggi lautan mencapai muara sungai, banjir akibat air pasang akan meningkat di daratan. Negara-negara kaya akan menghabiskan dana yang sangat besar untuk melindungi daerah pantainya, sedangkan negara-negara miskin mungkin hanya dapat melakukan evakuasi dari daerah pantai.
Bahkan sedikit kenaikan tinggi muka laut akan sangat mempengaruhi ekosistem pantai. Kenaikan 50 cm (20 inchi) akan menenggelamkan separuh dari rawa-rawa pantai di Amerika Serikat. Rawa-rawa baru juga akan terbentuk, tetapi tidak di area perkotaan dan daerah yang sudah dibangun. Kenaikan muka laut ini akan menutupi sebagian besar dari Florida Everglades.
Pertanian
Orang mungkin beranggapan bahwa Bumi yang hangat akan menghasilkan lebih banyak makanan dari sebelumnya, tetapi hal ini sebenarnya tidak sama di beberapa tempat. Bagian Selatan Kanada, sebagai contoh, mungkin akan mendapat keuntungan dari lebih tingginya curah hujan dan lebih lamanya masa tanam. Di lain pihak, lahan pertanian tropis semi kering di beberapa bagian Afrika mungkin tidak dapat tumbuh. Daerah pertanian gurun yang menggunakan air irigasi dari gunung-gunung yang jauh dapat menderita jika snowpack (kumpulan salju) musim dingin, yang berfungsi sebagai reservoir alami, akan mencair sebelum puncak bulan-bulan masa tanam. Tanaman pangan dan hutan dapat mengalami serangan serangga dan penyakit yang lebih hebat.
Hewan dan tumbuhan
Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek pemanasan ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam pemanasan global, hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan. Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat. Akan tetapi, pembangunan manusia akan menghalangi perpindahan ini. Spesies-spesies yang bermigrasi ke utara atau selatan yang terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies yang tidak mampu secara cepat berpindah menuju kutub mungkin juga akan musnah.
Kesehatan manusia
Perubahan cuaca dan lautan dapat mengakibatkan munculnya penyakit-penyakit yang berhubungan dengan panas (heat stroke) dan kematian. Temperatur yang panas juga dapat menyebabkan gagal panen sehingga akan muncul kelaparan dan malnutrisi. Perubahan cuaca yang ekstrem dan peningkatan permukaan air laut akibat mencairnya es di kutub utara dapat menyebabkan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan bencana alam (banjir, badai dan kebakaran) dan kematian akibat trauma. Timbulnya bencana alam biasanya disertai dengan perpindahan penduduk ke tempat-tempat pengungsian dimana sering muncul penyakit, seperti: diare, malnutrisi, defisiensi mikronutrien, trauma psikologis, penyakit kulit, dan lain-lain.
Pergeseran ekosistem dapat memberi dampak pada penyebaran penyakit melalui air (Waterborne diseases) maupun penyebaran penyakit melalui vektor (vector-borne diseases). Seperti meningkatnya kejadian Demam Berdarah karena munculnya ruang (ekosistem) baru untuk nyamuk ini berkembang biak.
Degradasi Lingkungan yang disebabkan oleh pencemaran limbah pada sungai juga berkontribusi pada waterborne diseases dan vector-borne disease. Ditambah pula dengan polusi udara hasil emisi gas-gas pabrik yang tidak terkontrol selanjutnya akan berkontribusi terhadap penyakit-penyakit saluran pernafasan seperti asma, alergi, coccidiodomycosis, penyakit jantung dan paru kronis, dan lain-lain.
http://i-gist.com/v2/news/detail/1-Dampa
10 Dampak Dari Global
Warming
Post sikin yolan 305 days ago 26032 23
Di bawah ini merupakan dampak-dampak dari Global warming :
Puncak Alpen akan mencair seutuhnya.
puncak alpen 10 Dampak Dari Global Warming
Gletser yang mundur dalam hangat, kering musim dingin dan musim panas
yang disebabkan oleh pemanasan global, dan meskipun hujan salju ski di
musim 2008-2009 adalah substansial, keseluruhan tahun-tahun terakhir
telah melihat kurang salju di ketinggian rendah, dan surut gletser dan
permafrost mencair lebih tinggi – dengan dampak signifikan pada musim
dingin kegiatan pariwisata. Diperkirakan bahwa gletser akan hilang
antara 2030 dan 2050. Italia dan Swiss telah memutuskan untuk redraw
perbatasan mereka dibubarkan setelah pemanasan global Alpine gletser
yang menandai perbatasan antara kedua negara.
Hutan Hujan Amazon akan berubah menjadi padang pasir.
Hutan Hujan Amazon 10 Dampak Dari Global Warming
Amazon adalah dunia hutan hujan tropis terbesar. Namun, pemanasan global
dan penggundulan hutan yang membalik peran hutan sebagai karbon,
mengubah 30-60% dari hutan menjadi padang rumput kering. Proyeksi
menunjukkan hutan bisa hilang sepenuhnya pada tahun 2050.
Hewan-Hewan Akan Mengecil
hewan jadi kecil 10 Dampak Dari Global Warming
Pemanasan iklim dapat mendukung spesies kecil lebih besar. Penelitian,
analisis didasarkan pada massa tubuh ikan, plankton, dan bakteri dalam
ekosistem Eropa, datang hanya beberapa minggu setelah para ilmuwan
melaporkan bahwa domba di Pulau Skotlandia yang menyusut karena kondisi
hangat. Studi baru menunjukkan bahwa spesies individu kehilangan
rata-rata 50 persen dari massa tubuh mereka selama 30 tahun. Pengurangan
ukuran tubuh adalah yang ketiga respon ekologi universal pemanasan
global. Domba studi sebelumnya menyarankan agar musim dingin yang lebih
pendek dan lebih ringan berarti domba tidak perlu memakai sebanyak berat
badan seperti dulu untuk bertahan hidup mereka tahun pertama kehidupan,
suatu faktor yang juga dapat mempengaruhi populasi ikan. Meskipun
demikian para peneliti mengatakan pergeseran bisa mengubah rantai
makanan, dengan puncaknya predator yang terutama dipengaruhi oleh
penyusutan mangsa.
Terumbu Karang Great Barrier Reef akan hilang 20 tahun kemudian.
The Great Barrier Reef 10 Dampak Dari Global Warming
The Great Barrier Reef akan sangat rusak oleh pemanasan air yang akan
dikenali dalam waktu 20 tahun. Charlie Veron, mantan kepala ilmuwan dari
Australian Institute of Marine Science, kepada The Times: “Tidak ada
jalan keluar, tidak ada celah. Great Barrier Reef akan selesai dalam
waktu 20 tahun atau lebih. “Begitu karbon dioksida telah menghantam
tingkat untuk memperkirakan antara 2030 dan 2060, semua terumbu karang
punah” katanya.
Global Warming dapat meningkatkan jumlah terorisme.
teroris 10 Dampak Dari Global Warming
Pemanasan global dapat mendorong migrasi massa dan menciptakan tempat
berkembang biak bagi para teroris. Orang-orang cenderung untuk melarikan
diri destabilisasi negara, dan beberapa mungkin berpaling kepada
terorisme. Menurut Ketua Dewan Intelijen Nasional di AS, ekonomi
pengungsi akan melihat alasan tambahan mengungsi karena iklim lebih
keras. Yang akan memberi tekanan pada negara-negara yang menerima
pengungsi, banyak di antaranya tidak akan memiliki sumber daya maupun
minat untuk menjadi tuan rumah iklim ini migran.
2000 Pulau di Indonesia akan Tenggelam
indonesia tenggelam 10 Dampak Dari Global Warming
Setidaknya 2.000 pulau-pulau kecil di seluruh kepulauan Indonesia dapat
menghilang pada tahun 2030 sebagai akibat dari penambangan yang
berlebihan dan lain kegiatan yang merusak lingkungan. Indonesia telah
kehilangan 24 dari yang lebih dari 17.500 pulau.
Maladewa mungkin tenggelam.
maladewa 10 Dampak Dari Global Warming
Flattest terendah dan negara di dunia menderita erosi pantai, dan bisa
menemukan sendiri tenggelam jika permukaan laut terus meningkat, dengan
pertumbuhan pulau-pulau yang lebih kecil dan lebih kecil. Prediksi
ekstrim ini adalah menghancurkan prospek untuk penduduk dan berita buruk
bagi wisatawan yang turun di pantai putih yang lembut dan air hangat
setiap tahun. Para ilmuwan memberikan hanya sekitar seratus tahun
sebelum benar-benar menghilang ke laut sekitarnya.
Gurun Sahara akan menjadi padang rumput.
Gurun Sahar1 10 Dampak Dari Global Warming
Ilmuwan melihat tanda-tanda bahwa gurun Sahara dan daerah sekitarnya
menjadi semakin hijau karena meningkatnya curah hujan. Jika
berkelanjutan, hujan ini bisa merevitalisasi daerah dilanda kekeringan,
reklamasi mereka untuk pertanian masyarakat.
Badai akan menjadi lebih besar dibandingkan Badai Katrina.
badai katrina 10 Dampak Dari Global Warming
Belum dapat dipastikan apakah Badai Katrina berhubungan dengan global
warming, tetapi ada indikasi bahwa global warming akan menghasilkan
badai dengan kategori 5 dan Katrina hanya Kategori 4 ketika menghantam
Louisiana.
Pemanasan global juga membuat badai lebih merusak dengan menaikkan
permukaan laut, yang mengakibatkan banjir pantai yang lebih serius.
London akan hilang tenggelam pada 2100.
london 10 Dampak Dari Global Warming
Hal ini tidak hanya karang dan dataran rendah pulau-pulau yang berada di
bawah ancaman dari pemanasan global. Bahkan, ancaman utama bagi mereka
adalah daerah perkotaan besar yang beresiko akhirnya menjadi terendam
air. Hal ini disebabkan oleh perubahan permukaan laut yang terjadi
ketika terjadi pemanasan global, sehingga kota-kota pesisir sedang
dihancurkan oleh banjir. Puluhan kota-kota di dunia, termasuk London dan
New York, dapat banjir pada akhir abad ini, menurut penelitian yang
menunjukkan bahwa pemanasan global akan meningkatkan permukaan air laut
lebih cepat daripada yang diperkirakan sebelumnya. London adalah salah
satu ibu kota dunia utama yang beresiko tinggi dari jenis banjir.
Sumber :
http://theriperyuv.blogspot.com/2011/11/10-dampak-dari-global-warming.html
Read more at http://uniqpost.com/23678/10-dampak-dari-global-warming/
Read more at http://uniqpost.com/23678/10-dampak-dari-global-warming/
10 Dampak Dari Global
Warming
Post sikin yolan 305 days ago 26032 23
Di bawah ini merupakan dampak-dampak dari Global warming :
Puncak Alpen akan mencair seutuhnya.
puncak alpen 10 Dampak Dari Global Warming
Gletser yang mundur dalam hangat, kering musim dingin dan musim panas
yang disebabkan oleh pemanasan global, dan meskipun hujan salju ski di
musim 2008-2009 adalah substansial, keseluruhan tahun-tahun terakhir
telah melihat kurang salju di ketinggian rendah, dan surut gletser dan
permafrost mencair lebih tinggi – dengan dampak signifikan pada musim
dingin kegiatan pariwisata. Diperkirakan bahwa gletser akan hilang
antara 2030 dan 2050. Italia dan Swiss telah memutuskan untuk redraw
perbatasan mereka dibubarkan setelah pemanasan global Alpine gletser
yang menandai perbatasan antara kedua negara.
Hutan Hujan Amazon akan berubah menjadi padang pasir.
Hutan Hujan Amazon 10 Dampak Dari Global Warming
Amazon adalah dunia hutan hujan tropis terbesar. Namun, pemanasan global
dan penggundulan hutan yang membalik peran hutan sebagai karbon,
mengubah 30-60% dari hutan menjadi padang rumput kering. Proyeksi
menunjukkan hutan bisa hilang sepenuhnya pada tahun 2050.
Hewan-Hewan Akan Mengecil
hewan jadi kecil 10 Dampak Dari Global Warming
Pemanasan iklim dapat mendukung spesies kecil lebih besar. Penelitian,
analisis didasarkan pada massa tubuh ikan, plankton, dan bakteri dalam
ekosistem Eropa, datang hanya beberapa minggu setelah para ilmuwan
melaporkan bahwa domba di Pulau Skotlandia yang menyusut karena kondisi
hangat. Studi baru menunjukkan bahwa spesies individu kehilangan
rata-rata 50 persen dari massa tubuh mereka selama 30 tahun. Pengurangan
ukuran tubuh adalah yang ketiga respon ekologi universal pemanasan
global. Domba studi sebelumnya menyarankan agar musim dingin yang lebih
pendek dan lebih ringan berarti domba tidak perlu memakai sebanyak berat
badan seperti dulu untuk bertahan hidup mereka tahun pertama kehidupan,
suatu faktor yang juga dapat mempengaruhi populasi ikan. Meskipun
demikian para peneliti mengatakan pergeseran bisa mengubah rantai
makanan, dengan puncaknya predator yang terutama dipengaruhi oleh
penyusutan mangsa.
Terumbu Karang Great Barrier Reef akan hilang 20 tahun kemudian.
The Great Barrier Reef 10 Dampak Dari Global Warming
The Great Barrier Reef akan sangat rusak oleh pemanasan air yang akan
dikenali dalam waktu 20 tahun. Charlie Veron, mantan kepala ilmuwan dari
Australian Institute of Marine Science, kepada The Times: “Tidak ada
jalan keluar, tidak ada celah. Great Barrier Reef akan selesai dalam
waktu 20 tahun atau lebih. “Begitu karbon dioksida telah menghantam
tingkat untuk memperkirakan antara 2030 dan 2060, semua terumbu karang
punah” katanya.
Global Warming dapat meningkatkan jumlah terorisme.
teroris 10 Dampak Dari Global Warming
Pemanasan global dapat mendorong migrasi massa dan menciptakan tempat
berkembang biak bagi para teroris. Orang-orang cenderung untuk melarikan
diri destabilisasi negara, dan beberapa mungkin berpaling kepada
terorisme. Menurut Ketua Dewan Intelijen Nasional di AS, ekonomi
pengungsi akan melihat alasan tambahan mengungsi karena iklim lebih
keras. Yang akan memberi tekanan pada negara-negara yang menerima
pengungsi, banyak di antaranya tidak akan memiliki sumber daya maupun
minat untuk menjadi tuan rumah iklim ini migran.
2000 Pulau di Indonesia akan Tenggelam
indonesia tenggelam 10 Dampak Dari Global Warming
Setidaknya 2.000 pulau-pulau kecil di seluruh kepulauan Indonesia dapat
menghilang pada tahun 2030 sebagai akibat dari penambangan yang
berlebihan dan lain kegiatan yang merusak lingkungan. Indonesia telah
kehilangan 24 dari yang lebih dari 17.500 pulau.
Maladewa mungkin tenggelam.
maladewa 10 Dampak Dari Global Warming
Flattest terendah dan negara di dunia menderita erosi pantai, dan bisa
menemukan sendiri tenggelam jika permukaan laut terus meningkat, dengan
pertumbuhan pulau-pulau yang lebih kecil dan lebih kecil. Prediksi
ekstrim ini adalah menghancurkan prospek untuk penduduk dan berita buruk
bagi wisatawan yang turun di pantai putih yang lembut dan air hangat
setiap tahun. Para ilmuwan memberikan hanya sekitar seratus tahun
sebelum benar-benar menghilang ke laut sekitarnya.
Gurun Sahara akan menjadi padang rumput.
Gurun Sahar1 10 Dampak Dari Global Warming
Ilmuwan melihat tanda-tanda bahwa gurun Sahara dan daerah sekitarnya
menjadi semakin hijau karena meningkatnya curah hujan. Jika
berkelanjutan, hujan ini bisa merevitalisasi daerah dilanda kekeringan,
reklamasi mereka untuk pertanian masyarakat.
Badai akan menjadi lebih besar dibandingkan Badai Katrina.
badai katrina 10 Dampak Dari Global Warming
Belum dapat dipastikan apakah Badai Katrina berhubungan dengan global
warming, tetapi ada indikasi bahwa global warming akan menghasilkan
badai dengan kategori 5 dan Katrina hanya Kategori 4 ketika menghantam
Louisiana.
Pemanasan global juga membuat badai lebih merusak dengan menaikkan
permukaan laut, yang mengakibatkan banjir pantai yang lebih serius.
London akan hilang tenggelam pada 2100.
london 10 Dampak Dari Global Warming
Hal ini tidak hanya karang dan dataran rendah pulau-pulau yang berada di
bawah ancaman dari pemanasan global. Bahkan, ancaman utama bagi mereka
adalah daerah perkotaan besar yang beresiko akhirnya menjadi terendam
air. Hal ini disebabkan oleh perubahan permukaan laut yang terjadi
ketika terjadi pemanasan global, sehingga kota-kota pesisir sedang
dihancurkan oleh banjir. Puluhan kota-kota di dunia, termasuk London dan
New York, dapat banjir pada akhir abad ini, menurut penelitian yang
menunjukkan bahwa pemanasan global akan meningkatkan permukaan air laut
lebih cepat daripada yang diperkirakan sebelumnya. London adalah salah
satu ibu kota dunia utama yang beresiko tinggi dari jenis banjir.
Sumber :
http://theriperyuv.blogspot.com/2011/11/10-dampak-dari-global-warming.html
Read more at http://uniqpost.com/23678/10-dampak-dari-global-warming/
Read more at http://uniqpost.com/23678/10-dampak-dari-global-warming/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar